Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Pertanian Terpadu : Sosialisasi dan Pelatihan Penanaman Singkong bagi Petani

Program Mahasiswa KKN-T IPB belum berakhir di Desa Linggapura. Pada Rabu, 20 Juli 2022 Mahasiswa KKN-T IPB kembali melaksanakan program kerja dengan judul Pertanian Terpadu. Tujuan dari program ini adalah mengedukasi para petani tentang penanaman singkong yang baik dan mengoptimalkan produksi umbi singkong pada lahan yang terbatas. Program ini dilaksanakan mengingat tanaman singkong yang ada di desa Linggapura merupakan tanaman pokok pertanian, dan juga merupakan hasil identifikasi permasalahan dari jumlah singkong yang belum mencapai target produksi.

Dalam program ini, Mahasiswa KKN-T IPB berkolaborasi bersama Badan Penyuluhan Pertanian Kawali terkait materi yang akan di sampaikan. Bapak Rudi selaku pemateri dan perwakilan dari BPP menyampaikan tentang bagaimana cara pengoptimalan jumlah dan bobot umbi singkong, yaitu dengan menggunakan metode bajang dan mengokulasi batang singkong. Setelah materi disampaikan, Bapak Rudi langsung mempraktikkan cara mengokulasi batang singkong kepada para petani.

Kegiatan yang diadakan di Pangangonan ini dihadiri oleh 15 orang anggota dari GAPOKTAN Kencana Mukti yang diketuai oleh bapak Daryo, 20 orang anggota KWT Linggasari dengan ketuanya ibu Ating serta mengundang 12 orang penyuluh dari BPP Kawali. Perangkat desa pun juga turut andil dalam kegiatan.

Harapannya kegiatan ini bisa berkelanjutan dan masyarakat bisa memanfaatkan ilmu serta teknik yang diajarkan untuk memaksimalkan potensi lahan di Desa Linggapura” kata Ari, selaku ketua pelaksana kegiatan. Ari juga merasa senang karena melihat hasil secara langsung saat praktik dilapang. Para petani yaitu pihak GAPOKTAN dan KWT sudah bisa mempraktikkan cara okulasi dan menanam singkong seperti yang diajarkan.

Setelah praktik penanaman dilakukan, kegiatan dilanjutkan dengan Tradisi “Ngaliwet” yang dalam bahasa sunda adalah makan bersama dengan menu spesial di akhir pekan. Para peserta kegiatan dan tamu undangan makan bersama menikmati nasi liwet dan lauk yang dibuat oleh KWT. Tradisi ini memang sering dilakukan saat ada kegiatan di desa apalagi saat kegiatan bertani.

Ditengah kegiatan, Dewan Pendamping Lapang (DPL) Ciamis yaitu ibu Leti dan ibu Vera hadir untuk memantau dan monitoring mahasiswa KKN-T IPB terkait program yang dijalankan. Sedikit kata pengantar dan pesan disampaikan Ibu Leti untuk selalu menjaga Pangangonan dan menanam pohon disekitarnya agar Pangangonan tetap rindang.

Kegiatan ditutup dengan pemberian sertifikat kepada peserta dan para tamu undangan yang diwakilkan oleh ketua GAPOKTAN, Ketua KWT dan Perwakilan BPP Kawali. Selanjutnya diadakan sesi foto bersama untuk mengabadikan kegiatan.

Fadillah Kurnihan, Penulis.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *