Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Sosialisasi Re-Aktivasi Karang Taruna

Linggapura.desa.id – Rabu (13/o7/2022) Mahasiswa KKN-T IPB telah menyelenggarakan program “Sosialisasi Re-Aktivasi Karang Taruna” pada hari Rabu, 13 Juli 2022 yang berlangsung selama kurang lebih 90 menit dari pukul 10.00 – 11.30 WIB. Acara ini diawali dengan pembukaan yang dipimpin oleh Ari Pangestu Siregar selaku moderator pada sosialisasi tersebut dan dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua pelaksana yaitu Agisna Riza Firmadi. Setelah sambutan dari ketua pelaksana terdapat pemaparan materi yang disampaikan oleh mahasiswa KKN-T IPB.

Pemaparan materi pertama oleh Muhammad Misarudin dengan topik manajemen organisasi kepemudaan yang diawali dengan penjelasan mengenai pemuda atau disebut dengan Agent of Change yang perlu dibina dan dilatih untuk menciptakan keselarasan dan kesejahteraan sosial. Para pemuda membutuhkan wadah untuk mendapatkan pelatihan dan pembinaan yang disebut organisasi. Salah satu organisasi para pemuda yaitu karang taruna. Menurut Permensos RI no. 25 tahun 2019, karang taruna adalah organisasi yang organisasi yang dibentuk oleh masyarakat sebagai wadah generasi muda untuk mengembangkan diri, tumbuh, dan berkembang atas dasar kesadaran serta tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk generasi muda, yang berorientasi pada tercapainya kesejahteraan sosial bagi masyarakat. Karang taruna yang produktif membutuhkan manajemen organisasi yang sistematis dan terorganisir. Manajemen organisasi dibutuhkan untuk mencapai tujuan, menjaga keseimbangan antar tujuan, dan mencapai efisien efektivitas. Namun, permasalahan yang dialami oleh karang taruna yaitu manajemen organisasi yang tidak berjalan dengan baik yang tercermin dari adanya peran ganda yang dipegang oleh pengurus dan ada beberapa pengurus yang tidak aktif dalam organisasi pemuda ini. Untuk mengaktifkan kembali organisasi kepemudaan ini perlu adanya manajemen organisasi yang baik dan sehat dengan menyusun empat dasar yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actualing), dan pengawasan (controlling).

Kemudian, pemaparan materi kedua disampaikan oleh Sarah Agustin mengenai penyusunan proposal dan rancangan anggaran biaya. Pada pemaparan ini dijelaskan bahwa adanya proposal kegiatan berguna untuk memperoleh bantuan dana, memperoleh dukungan atau sponsor, dan memperoleh perizinan. Dalam pembuatan proposal terdapat empat komponen yaitu judul proposal, pendahuluan, isi proposal, dan penutup. Pada bagian pendahuluan berisi latar belakang mengenai hal-hal yang melatarbelakangi daya dorong untuk melaksanakan kegiaan yang diajukan, kemudian terdapat tujuan kegiatan yang berisi hal yang ingin dicapai dari adanya pelaksanaan kegiatan yang diajukan. Kemudian, untuk bagian isi terdiri dari nama kegiatan, tema kegiatan, landasan kegiatan, jadwal dan lokasi kegiatan, susunan panitia, susunan acara, dan rancangan anggaran biaya yang berisi nomor urut, kebutuhan seksi, volume, dan jumlah.  Bagian akhir merupakan penutup yang memuat kalimat harapan agar pihak sponsor dapat tertarik untuk mendukung kegiatan yang diajukan.

Setelah melakukan pemaparan materi, kemudian dibuka sesi tanya jawab dan sharing session dengan anggota karang taruna. Para peserta turut berpartisipasi aktif yang menunjukkan antusiasme mereka yang besar terhadap materi yang disampaikan oleh kedua narasumber tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan sesi dokumentasi bersama dengan pihak karang taruna dan mahasiswa KKN-T IPB kemudian diakhiri dengan penutupan oleh moderator. Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini, para peserta mendapatkan insight baru dan dapat diterapkan pada kepengurusan karang taruna tersebut.

Sindhy Larasati, Penulis

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *